Defragmentasi Hard Disk Anda!

Published by TOKO CAKRAWALA KOMPUTER under , on 10:17 PM

Apakah defragmentasi itu?


Sebelum menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kita harus mengerti apa itu fragmentasi: Fragmentasi adalah situasi dimana file-file tersimpan dalam hard disk secara terpecah-pecah.

Kurang jelas? Baiklah kita melihat ilustrasi berikut:


Keadaan (1) menunjukkan hard disk yang baru diformat, dan mulai ditulisi file. Kita lihat, semua file tersusun secara rapi, menyisakan ruang kosong di belakang deretan file.

Keadaan (2) terjadi setelah file "B" dihapus. Muncul ruang kosong antara file "A" dan file "C".

Keadaan (3) adalah pada saat sebuah file baru "F" dibuat. Windows akan mencari ruang kosong pertama yang muat untuk file ini, dan disisipkannya file "F" di antara "A" dan "C". Perhatikan bahwa file "F" tidak sepenuhnya mengisi celah antara "A" dan "C".

Keadaan (4) adalah saat file baru lagi "G" dibuat. Windows akan mencari ruang kosong pertama yang muat... dan ternyata ruang kosong antara "F" dan "C" muat tepat! Maka disisipkanlah "G" di antara "F" dan "C".

Keadaan (5) terjadi saat pengguna meng-edit file "F", dan menambah isinya. Karena tidak ada lagi ruang kosong setelah file "F", maka Windows mencari ruang kosong berikutnya... dan ternyata terletak di ujung hard disk, di belakang semua file-file lainnya. Maka 'lanjutan' (dalam istilah Windows, extent) file "F" terpaksa diletakkan jauuuuuuh dari awal file "F".

Maka terfragmentasilah file "F".

Jangan lupa, bahwa proses fragmentasi yang sama dapat saja menimpa file "A", "G", "C", "D", dan "E" (karena ruang kosong tepat setelah "E" saat ini sudah terisi extent ke-2 dari file "F").

Apa efek buruk fragmentasi?


Akibat dari file yang terpecah-pecah menjadi 2 (atau lebih) extents, maka proses baca/tulis ke file yang terpecah tersebut kan menjadi lambat, jauh lebih lambat dibanding proses baca/tulis ke file yang tidak terpecah. Hal ini disebabkan karena Windows dalam usahanya membaca/menulis ke file tersebut, terpaksa memindahkan head hard disk setiap kali habis membaca suatu extent dan harus mulai membaca extent berikutnya.

Tetapi efek buruk fragmentasi tidak hanya pada kelambatan baca/tulis.

Akibat dari head yang harus selalu terus-menerus meloncat kesana kemari, ada kemungkinan nyata bahwa umur pakai hard disk Anda bisa berkurang! Atau dalam bahasa biasa: hard disk Anda makin cepat rusak.

Diskeeper Corporation menyediakan beberapa white paper yang cukup baik mengenai efek fragmentasi (meskipun agak bias):

  • http://files.diskeeper.com/pdf/ImpactofDiskFragmentation.pdf

  • http://files.diskeeper.com/pdf/Effects_of_Fragmentation_on_Reliability.doc

  • http://www.diskeeper.com/whats-new/whitepaper.asp



Jadi, apakah defragmentasi itu?


Defragmentasi adalah usaha untuk mengatur kembali layout dari file-file di hard disk agar tidak lagi ada fragmentasi; atau jika hal itu tidak mungkin, agar jumlah fragmentasi sesedikit mungkin dalam hard disk.

Jadi dalam kasus di atas, defragmentasi dapat dilakukan dengan memindahkan "G" ke belakang, dan menyatukan extent ke-2 dari "F" ke depan. Atau extent pertama dan extent ke-2 dari "F" disatukan di belakang. Atau "C" dipindah ke belakang, "G" digeser mundur sedikit, lalu extent ke-2 dari "F" ditempelkan pada extent pertama. Atau . . .

Seperti Anda lihat, ada banyak cara/strategi defragmentasi dapat dilakukan. Ada yang merepotkan, ada yang sederhana. Di sinilah letaknya perbedaan antara program-program Disk Defragmenter.

Apakah saya perlu melakukan defragmentasi kalau filesystem saya menggunakan NTFS?


NT File System (NTFS) adalah filesystem modern yang dirancang oleh Microsoft untuk menyertai Windows NT. Memang NTFS memiliki banyaaaaaak kelebihan dibanding filesystem pendahulunya dari Microsoft (FAT12, FAT16, dan FAT32), antara lain: Fitur security/privilege, journaling, data stream, enkripsi, kompresi built-in, sparse file, junction, dan lain-lain. Tetapi NTFS tidak mencegah terjadinya fragmentasi.

Memang, mekanisme driver dari NTFS mengurangi kemungkinan terjadinya fragmentasi. Tetapi saat hard disk menjadi semakin penuh, kemungkinan terjadinya fragmentasi meningkat secara eksponensial.

Selain itu, pada NTFS, ada lagi fragmentasi yang lebih serius, yaitu fragmentasi pada Master File Table (MFT), yaitu sebuah 'tabel' tempat NTFS mencatat informasi mengenai lokasi dari semua file di dalam hard disk. Jika MFT sampai terfragmentasi, maka akses ke hard disk akan menjadi sangaaaaat _l_a_m_b_a_t_ . . . blur

Pembahasan yang lebih detil mengenai fragmentasi pada NTFS dapat Anda baca di artikel berikut: http://www.pcguide.com/ref/hdd/file/ntfs/relFrag-c.html

( Selengkapnya tentang NTFS, bisa dibaca di artikel Wikipedia ini)

Apa program defragmentasi yang baik?


Baik. Saya harap ulasan di atas dapat meyakinkan Anda bahwa defragmentasi diperlukan. Lalu, bagaimana caranya melakukan defragmentasi? Tentunya dengan menggunakan program yang dirancang khusus untuk defragmentasi, yaitu program-program yang dikenal dengan istilah defragmenter atau defragger.

Sebetulnya, Windows telah memiliki sebuah defragmenter built-in, yang dapat dijalankan dari Command Prompt maupun dari Start Menu. Sayangnya, defragmenter built-in ini tidak efektif maupun efisien.

Jadi, kalau kita tidak bisa menggunakan Windows Defragmenter, apa yang bisa kita pakai?

Untunglah, ada banyak defragmenter pihak ke-3 yang beredar di pasaran. Jadi kita tidak perlu mengandalkan Windows Defragmenter. Sayangnya, seperti kita singgung sebelumnya, defragmenter-defragmenter ini tidak sama. Ada yang bagus, ada yang jelek, ada yang bagus banget, ada yang jelek banget.

Nah, saya tidak bisa meng-klaim bahwa saya telah menguji semua defragmenter yang ada di pasaran. Dan untunglah saya tidak perlu melakukannya, karena Donn Edwards -- seorang blogger dari Afrika Selatan -- telah melakukan pengujian atas 31 (tiga puluh satu!) program defragmenter, baik komersial (berbayar) maupun freeware. Berikut adalah link untuk melihat hasil pengujian yang telah dilakukannya:
The Great Defrag Shootout


Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh Mr. Edwards, beliau menetapkan 2 program sebagai pemenangnya:

  • Kategori Komersial/Berbayar: Raxco PerfectDisk 2008 dengan O&O Defrag 10 dan Vopt 8.18 sebagai runner-up

  • Kategori Freeware: JkDefrag 3.25


Beliau juga, berdasarkan pengujiannya, sangat tidak menganjurkan beberapa defragmenter tertentu. Yang mengejutkan, ada beberapa nama yang familiar seperti Diskeeper dan Ashampoo dalam anjurannya.

Sesuai anjuran beliau, saya menetapkan penggunaan kedua defragmenter berikut pada sistem-sistem saya:

  • Untuk sistem yang men-support Prefetch (Windows XP & 2003), saya menggunakan PerfectDisk 2008

  • Untuk sistem yang tidak men-support Prefetch (Windows 2000), saya menggunakan JkDefrag (karena JkDefrag tidak/belum memanfaatkan informasi 'layout.ini' untuk memaksimalkan kerjanya)


Selain kedua defragmenter di atas, saya juga sedang ber-eksperimen dengan Puran Defrag (berbayar) di komputer pribadi saya. Sampai saat ini, Puran Defrag sepertinya cukup handal. Selain itu, Puran Defrag mendukung prefetch (menggunakan 'layout.ini'), ringan (saat defragmentasi tidak membebani sistem), dan singkatnya, adalah defragmenter yang 'fire-and-forget' karena akan jalan secara berkala di latar belakang untuk melakukan defragmentasi.

Nah, sekarang saatnya menjawab pertanyaan emas:

Apakah hard disk saya akan cepat rusak kalau saya sering melakukan defragmentasi?


Sebelum saya menjawab pertanyaan ini, ada baiknya membaca artikel-artikel berikut:

Jadi, jawaban singkatnya: TIDAK

Melakukan defragmentasi secara teratur TIDAK memperpendek umur hard disk Anda. Malah, melakukan defragmentasi secara teratur kemungkinan akan memperpanjang umur hard disk Anda, karena setelah defragmentasi, kerja hard disk akan jauuuuuh lebih ringan.

( Tentu saja, defragmentasi tidak boleh dilakukan secara berkelebihan, seperti setiap hari misalnya. Apapun yang dilakukan secara berkelebihan selalu tidak baik )

Akhir kata, semoga informasi ini berguna bagi Anda, dan Selamat Menikmati Hard Disk yang Lebih Cepat! sengihnampakgigi

0 komentar:

Post a Comment